Melihat darah daging sendiri menderita kesakitan yg teramat sangat di depan mata pastilah satu pengalaman yg sangat pahit.
Kepahitan itu tak mungkin mampu diterjemahkan dgn kata-kata karena berat mata memandang, berat lagi bahu yg memikul.

Tapi ketika seorang adik berbagi 'detik' kesengsaraan kakaknya yg sedang meniti saat-saat terakhir sebagai pasien kanker menggunakan kamera, derita itu terlihat jelas dan menyentuh hati.
Itulah yg dirasakan ketika melihat gambar-gambar yg direkam Ahmad Yusni pd 39 hari terakhir yg dilalui kakaknya, Mohammad Sani setelah didiagnosa mengidap kanker 'germ sell'.
Sel kanker yg dihidap Mohammad Sani sangat agresif, hinggakan dia harus menanggung rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Kesakitan itu tertera jelas dlm gambar-gambar direkam Ahmad Yusni, antaranya momen pd 11 Desember 2012 di rumah mereka di Georgetown, Penang di mana kakaknya berlutut di atas tempat tidur menahan sakit yg teramat sangat hinggakan dia tak mampu untk menelan tiap makanan maupun minuman.
Pada 14 Desember pula, Mohammad Sani direkam duduk termenung di depan toilet sambil merokok karena tak mampu untk tidur walau sejenak meskipun setelah diberikan morfin untk menahan nyeri
Akhirnya setelah 39 hari, Mohammad Sani menghembuskan nafas terakhir pd usia 33 tahun
Mohammad Sani dimakamkan bersebelahan pusara ayah dan kakaknya yg sudah pergi terlebih dahulu.
Mengenang kembali momen bersama kakaknya sampai ke saat akhir nyawa ditarik, Ahmad Yusni menggambarkannya sebagai sesuatu yg sangat menyedihkan.

Paling tak dpt dilupakannya, ada dua malam di mana dia melihat kakaknya bertarung dgn rasa sakit yg mengerikan depan mata tapi tak ada apa yg mampu dilakukan untk membantu. Akhirnya dia ikut menangis karena terlalu sedih.
Al-Fatihah untk almarhum Mohammad San
Kepahitan itu tak mungkin mampu diterjemahkan dgn kata-kata karena berat mata memandang, berat lagi bahu yg memikul.

Tapi ketika seorang adik berbagi 'detik' kesengsaraan kakaknya yg sedang meniti saat-saat terakhir sebagai pasien kanker menggunakan kamera, derita itu terlihat jelas dan menyentuh hati.
Itulah yg dirasakan ketika melihat gambar-gambar yg direkam Ahmad Yusni pd 39 hari terakhir yg dilalui kakaknya, Mohammad Sani setelah didiagnosa mengidap kanker 'germ sell'.
Sel kanker yg dihidap Mohammad Sani sangat agresif, hinggakan dia harus menanggung rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Kesakitan itu tertera jelas dlm gambar-gambar direkam Ahmad Yusni, antaranya momen pd 11 Desember 2012 di rumah mereka di Georgetown, Penang di mana kakaknya berlutut di atas tempat tidur menahan sakit yg teramat sangat hinggakan dia tak mampu untk menelan tiap makanan maupun minuman.
Pada 14 Desember pula, Mohammad Sani direkam duduk termenung di depan toilet sambil merokok karena tak mampu untk tidur walau sejenak meskipun setelah diberikan morfin untk menahan nyeri
Akhirnya setelah 39 hari, Mohammad Sani menghembuskan nafas terakhir pd usia 33 tahun
Mohammad Sani dimakamkan bersebelahan pusara ayah dan kakaknya yg sudah pergi terlebih dahulu.
Mengenang kembali momen bersama kakaknya sampai ke saat akhir nyawa ditarik, Ahmad Yusni menggambarkannya sebagai sesuatu yg sangat menyedihkan.

Paling tak dpt dilupakannya, ada dua malam di mana dia melihat kakaknya bertarung dgn rasa sakit yg mengerikan depan mata tapi tak ada apa yg mampu dilakukan untk membantu. Akhirnya dia ikut menangis karena terlalu sedih.
Al-Fatihah untk almarhum Mohammad San
0 Response to "[Aneh] Adik Foto Kesengsaraan Pada Hari-Hari Akhir Kematian Kakaknya"
Posting Komentar