This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Dunia] Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani

Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani
kopas99.blogspot.com - Saat sedih ditinggal kerabat dekat, tiap orang punya cara yg berbeda untk mengekspresikannya. Bagi orang suku Dani mereka akan memotong satu ruas jari / daun telinga. Bagaimana rasanya ya?
Malam itu di unila (dapur) kampung Obia yg merupakan salah satu perkampungan suku Dani, saya bertemu dgn Yosina Logo, seorang perempuan suku Dani yg merupakan istri pertama dari kepala suku di kampung itu. Tidak ada yg tahu pasti usia wanita yg matanya telah rabun akibat katarak ini, pun dirinya sendiri.
Dia yg tengah duduk sendiri menyodorkan tangan untk bersalaman, senyumnya merekah saat kedua tangan kami saling berjabat. Tubuhnya yg hanya mengenakan jokal, anyaman kulit pohon yg membentuk rok, seakan telah terbiasa dgn suhu dingin di Lembah Baliem.
Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani
Pembicaraan kami yg dibantu oleh Sakeus Dabi sebagai penerjemah, menjelajah mulai dari kisah hidupnya sebagai istri kepala suku hingga kebanggaannya akan lahan serta babi-babi peliharaannya. Saya tak mengerti satu pun kalimat dlm bahasa Dani, tapi keterbukaan serta semangat Yosina saat bercerita melintas jauh batasan bahasa. Mampu membuat saya ikut merasakan dan tersenyum saat mendengar ceritanya.
Perbincangan kami semakin larut dari satu topik ke topik lainnya. Hingga akhirnya dia bercerita akan sebuah tradisi kuno dari masyarakat suku Dani yg cukup membuat saya bergidik. Iki Palek, sebuah tradisi memotong ruas jari sebagai tanda berkabung.
Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani
Diterangi cahaya senter dan bara api sisa makan malamnya, Yosina menunjukkan kepada saya kedua belah tangannya. Keempat ruas jari di tangan kirinya telah berkurang menyisakan satu ibu jari yg masih utuh. Ruas jari tangan kanan Yosina jg telah berkurang.
Ruas jari saya dipotong saat orang tua dan kerabat dekat saya meninggal, ujar Sakeus Dabi yg mengutip dan menerjemahkan perkataan Yosina.
Dengan semangat, Yosina kemudian menjelaskan kepada siapa saja ruas jarinya dikorbankan, mulai dari orang tua, saudara, kakek maupun neneknya. Iki palek menjadi sebuah tradisi kuno yg dilakukan para wanita suku Dani sebagai tanda duka cita.
Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani
Ruas jari mereka akan dipotong dgn kampak batu oleh orang terdekat. Bagi Yosina, sang suami yg jg kepala suku-lah yg mendapat kehormatan untk memotong ruas jarinya. Setelah dipotong, ruas jari akan dibaluri obat-obatan tradisional untk menyembuhkan lukanya.
Walau ruas jarinya telah berkurang, ni tak membuat Yosina mengalami keterbatasan dlm aktivitas. Di usianya yg telah senja, dia tetap semangat mengolah kebun untk menanam ubi serta keladi bagi konsumsi keluarga serta babi-babinya.
Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani
Rupanya pengorbanan dan tanda belasungkawa ala suku Dani bukan hanya Iki Palek saja. Yosina membalik tubuh dan menunjukkan daun telinga kanannya yg sebagian kecil telah terpotong. Kembali lagi saya dibuat bergidik oleh tradisi lain yg mereka sebut sebagai Nasu Palek ini.
Mungkin bagi orang luar, hal ni tampaknya sangat esktrem. Tapi bagi orang Dani, ni adlh bentuk penghormatan dan tanda belasungkawa yg terdalam. Kesedihan akan kehilangan mungkin hanya dpt ditutupi oleh luka, berharap waktu dpt menyembuhkan keduanya.
Seiring zaman, tradisi ni telah ditinggalkan dan tak lagi dipraktekkan. Tapi kita masih dpt menemui wanita suku Dani yg pernah menjalani ritual ini. Yosina Logo adlh salah satunya.

source : http://okezone.com, http://fb.com



0 Response to "[Dunia] Potong Jari & Daun Telinga, Inilah Tradisi Unik Suku Dani"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *