This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Kisah Tabi'in] Di Surga Tidak Ada Orang Tua?

Di Surga Tidak Ada Orang Tua?
kopas99.blogspot.com - Suatu hari ada seorang nenek yg bertanya sama Rasulullah SAW, Ya Rasulullah, apa aku bisa masuk surga?

Nabi Muhammad SAW menjawab, Di surga tak ada orang tua.

Mendengar jawaban itu, si nenek tentu saja terpukul dan sangat sedih. Tapi kekecewaannya tak berlangsung lama. Rasulullah SAW kembali berkata, Di surga yg tinggal hanya mereka yg muda. Orang yg sudah tua di dunia akan kembali jadi muda saat berada di surga.

Para ahli hadits, menilai humor Rasulullah SAW ini, selain melahirkan senyum, jg membawa kabar gembira. Terutama bagi kalangan lansia. Dimaksudkan agar para lansia terus meningkatkan keimanan dan amalnya kepada Allah SWT.

Di lain waktu, Rasulullah SAW jg bercanda dgn sahabatnya, Anas bin Malik. Beliau memanggil Anas dgn panggilan, Wahai Pemilik Dua Telinga!

Tentu saja ni humor yg benar dan tak keluar jalur. Anas bin Malik pasti memiliki dua telinga, bukan empat telinga.

Humor dan cara bercanda Rasulullah SAW tak pernah lepas kontrol. Apa yg dilakukannya, tak pernah melanggar kesopanan dan tak ada mudaratnya.

Dalam literatur Islam masa lalu, cukup banyak tokoh-tokoh muslim yg telah menghasilkan karya-karya humor. Tapi humor dan canda mereka selalu mengandung unsur akidah, muamalah dan akhlak. Di antaranya Nasruddin Hoja, Hani al Arabiy, dan Abu Nawas.

Para tokoh humor ini, digambarkan sebagai manusia-manusia unik. Dari ucapan dan perbuatan mereka, semuanya mengandung pengajaran dan dakwah.

Jadi, di dlm Islam sama sekali tak ada larangan humor dan cara bercanda. Tentu saja selama masih berada dlm koridor yg benar. Kita tak diperbolehkan bercanda yg berlebihan hingga akhirnya jatuh pd ghibah / olok-olok.

Misalnya, memanggil nama seseorang dgn julukan cacat yg dimilikinya. Sebagai contoh, seorang yg kakinya mengalami kecacatan sejak lahir hingga jalannya agak terpincang-pincang, lalu kita panggil dgn Si Pincang.

Meskipun panggilan itu benar, tapi bisa jadi olok-olok yg menyakitkan hati pemiliknya. Padahal, pastilah tak ada orang yg ingin lahir dlm kondisi cacat.

Al Qur’an jg telah melarang dgn tegas sikap olok-olok ni seperti yg tercantum dlm surat Al Hujurat ayat 11,

Wahai orang-orang yg beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yg lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan-perempuan lain, karena boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dgn gelar-gelar yg buruk.



Sumber : Kanzunqalam's

0 Response to "[Kisah Tabi'in] Di Surga Tidak Ada Orang Tua?"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *