kopas99.blogspot.com - Mungkin sedikit orang yg menyadari bahwa istiqomah dlm ketaatan adlh salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dlm bentuk lisan, tulisan, / pelajaran.
Salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ni adlh seorang yg berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri jg berasal dari Arab Saudi tapi sudah 40 tahun tinggal di Amerika.
Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dgn penampilan sang da’i yg sesuai dgn latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untk mengganti apa yg ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dgn penampilannya. Sang da’i tak menanggapi serius perkataannya.
Yang mengagetkan adlh saat orang Arab Saudi -Amerika- ni melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ni sebenarnya. Ketika masjid / tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yg terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ni aku tak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.
Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dlm ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya. Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yg shaleh, menginspirasi seorang wanita yg hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah.
Berikut kisahnya
Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:
Di Kufah terdapat seorang pemuda yg rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tak pernah tidak. Ia jg seorang yg tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yg biasa dilewati pemuda menuju masjid.
Gadis itu berkata (untuk merayunya), Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu. Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku. Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, Ini adlh perbuatan yg bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tak menyukai hal itu.
Gadis itu berkata, Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dlm urusan ni adlh pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ni menurut orang-orang adlh banyak, dan kalian para ahli ibadah dlm urusan ni bisa berubah oleh sesuatu yg remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adlh anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.
Maksud gadis ni ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ni menganggap besar dosa-dosa yg diremehkan orang, tapi tak jarang mereka jg tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yg remeh.
Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, tapi ia tak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yg ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.
Tulisan itu berisi, Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yg bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dgn kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tak kuasa menanggungnya. Siapa yg kuat menanggung murka-Nya?
Jika apa yg kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yg kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yg mampu mengobati luka yg perih dan rasa sakit yg pedih, Dia adlh Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dgn permohonan yg benar. Aku sendiri telah sibuk -tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah.
Berilah mereka peringatan dgn hari yg dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dgn menahan kesedihan. Orang-orang zalim tak menyukai teman setia seorang pun dan tak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yg diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yg khianat dan apa yg disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dgn keadilan. Dan sembahan-semabahan yg mereka sembah selain Allah tiada dpt menghukum dgn sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?
Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yg dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Lalu dia menangis dgn keras. Gadis itu berkata, Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yg sulit. Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, Bermurah hatilah kepadaku dgn nasihat yg bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yg bisa aku kerjakan.
Pemuda itu berkata, Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yg menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yg kamu kerjakan pd siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yg pertama. Setelah itu dia tak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dlm kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.
Wanita itu tak meraih apa-apa dari orang yg dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yg lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yg baik dan amal yg shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untk bertaubat dan memudahkannya untk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yg diinginkannya dan berkumpul dgn orang yg dicintainya.
(nwr/Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf)
Salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ni adlh seorang yg berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri jg berasal dari Arab Saudi tapi sudah 40 tahun tinggal di Amerika.
Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dgn penampilan sang da’i yg sesuai dgn latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untk mengganti apa yg ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dgn penampilannya. Sang da’i tak menanggapi serius perkataannya.
Yang mengagetkan adlh saat orang Arab Saudi -Amerika- ni melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ni sebenarnya. Ketika masjid / tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yg terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ni aku tak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.
Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dlm ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya. Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yg shaleh, menginspirasi seorang wanita yg hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah.
Berikut kisahnya
Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:
Di Kufah terdapat seorang pemuda yg rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tak pernah tidak. Ia jg seorang yg tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yg biasa dilewati pemuda menuju masjid.
Gadis itu berkata (untuk merayunya), Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu. Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku. Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, Ini adlh perbuatan yg bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tak menyukai hal itu.
Gadis itu berkata, Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dlm urusan ni adlh pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ni menurut orang-orang adlh banyak, dan kalian para ahli ibadah dlm urusan ni bisa berubah oleh sesuatu yg remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adlh anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.
Maksud gadis ni ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ni menganggap besar dosa-dosa yg diremehkan orang, tapi tak jarang mereka jg tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yg remeh.
Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, tapi ia tak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yg ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.
Tulisan itu berisi, Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yg bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dgn kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tak kuasa menanggungnya. Siapa yg kuat menanggung murka-Nya?
Jika apa yg kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yg kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yg mampu mengobati luka yg perih dan rasa sakit yg pedih, Dia adlh Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dgn permohonan yg benar. Aku sendiri telah sibuk -tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah.
Berilah mereka peringatan dgn hari yg dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dgn menahan kesedihan. Orang-orang zalim tak menyukai teman setia seorang pun dan tak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yg diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yg khianat dan apa yg disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dgn keadilan. Dan sembahan-semabahan yg mereka sembah selain Allah tiada dpt menghukum dgn sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?
Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yg dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Lalu dia menangis dgn keras. Gadis itu berkata, Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yg sulit. Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, Bermurah hatilah kepadaku dgn nasihat yg bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yg bisa aku kerjakan.
Pemuda itu berkata, Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yg menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yg kamu kerjakan pd siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yg pertama. Setelah itu dia tak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dlm kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.
Wanita itu tak meraih apa-apa dari orang yg dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yg lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yg baik dan amal yg shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untk bertaubat dan memudahkannya untk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yg diinginkannya dan berkumpul dgn orang yg dicintainya.
(nwr/Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf)
0 Response to "[Kisah Tabi'in] Kisah Wanita yang Menjadi Shalehah Karena Nasihat Seorang Pemuda"
Posting Komentar