This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Game] Asal Usul Sejarah kampung Pulo Jakarta yang Akan Digusur Pemerintah DKI

kopas99.blogspot.com - Kehebohan di jakarta beberapa hari belakangan karena sebuah kampung di pinggir sungai ciliwung akan digusur rata dgn tanah. Warga menolak, pemerintah ngotot akan menindak. terajadilah bentrok. Apalagi gubernur ahok yg terkenal tegas dan tanpa pandang bulu ni adlh ancaman yg benar2 mengerikan bagi para warga / penduduk pemukiman liar di jakarta.

"Mengenai penggusuran Kampung Pulo, terus dilanjutkan," kata Ahok.

Soal perlawanan dari masyarakat, ahok pun akan menindak tegas, seperti yg diberitakan detik.com
"Kita akan terus tindak. Kalau memang dia melakukan itu (rusuh) ya ditindak," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.


Asal Usul Sejarah kampung Pulo Jakarta yang Akan Digusur Pemerintah DKI
bagaimana sebenarnya asal usul dan sejarah kampung pulo dan bagaimana sebenarnya nasib warga kampung pulo? Apakah secara hukum mereka memang melanggar peraturan perundang-undangan?

Tak banyak yg tahu cikal bakal Kampung Pulo tersebut. Seperti yg dirilis Sindonews yg berhasil mewawancarai salah seorang tokoh Kampung Pulo yakni, Habib Soleh Bin Muksi Alaydrus guna mengetahui cikal bakal kampung yg mungkin saja namanya hanya akan menjadi kenangan.

Habib Soleh menceritakan, Kampung Pulo memiliki andil dlm sejarah dlm kemerdekaan. Bicara mengenai sejarah Kampung Pulo, sangat panjang. Karena kampung ni sudah ada sekitar abad ke 17 / tahun 1800-an lah. Sebelum ada Belanda di Indonesia kampung ni sudah ada lebih dulu. Di sini kampung pejuang yg tak banyak orang tahu, cerita Habib Soleh membuka perbincangan dgn Sindonews di kediamannya, pd Rabu 19 Agustus 2015 lalu.

Habib Soleh melanjutkan, dulunya Kampung Pulo dianggap sebagai Nusakambangan-nya Jatinegara, lantaran memang kampung ni lebih tertutup dibanding kampung lainnya. Dari pejuang, pendakwah, dan masyarakat umumnya memang tak terlalu terekspos apalagi dimasukkan ke dlm sejarah.

Dulu setelah pejuang kita menghabisi Belanda dgn memotong leher kompeni, kita buang mayatnya ke Rawa Bangke (sekarang Rawa Bunga). Para pejuang itu langsung mengamankan diri ke Kampung Pulo dan tak diketahui oleh tentara Belanda lainnya, tambah Habib .

Pada zaman kolonial, lanjut Habib, Kawasan Kampung Pulo menjadi bagian dari Meester Cornelis . Awalnya Kampu ng Pulo adlh hutan. Sebagian wilayahnya dibuka oleh lima bersaudara (Aril, Rihen, Bandan dan kedua saudaranya yg belum diketahui namanya) yg diberi wewenang oleh kolonial Belanda berupa dua surat Verponding untk menjadi tuan tanah yg menarik pajak pd para pemukim.

Semenjak itu, Kampung Pulo berubah menjadi pusat perniagaan di Timur Batavia. Bayangkan saja, di dekatnya terdapat pasar skala regional yakni, Pasar Jatinegara dan jg Stasiun Kereta Api Jatinegara yg membuat pertumbuhan ekonomi di Batavia saat itu lebih cepat.

Mayoritas penduduknya adlh suku Betawi, tapi sejak 1970-an banak warga pendatang dari kulon (Banten), Bogor, dan sekitarnya bersamaan dgn usaha pedagang bambu yg datang dari wilayah hulu yg dijual ke Pasar Senen dan Mester.

Beberapa situs sejarah yg masih ada hingga kini yaitu Makam Habib Husin bin Muksin Bin Husin Alaydrus / biasa disebut Shohibul Makam ada sejak tahun 1830. Makam Kyai Lukmanul Hakim / Datuk yg ada sebelum tahun 1930. (Baca: Bentrok Kampung Pulo, 10 Warga Diamankan)

Makam Kyai Kashim sejak 1953 dan Musala Al Awwabin sejak tahun 1927 yg kini telah direnovasi menjadi masjid. Dulu warga Kampung Pulo memegang erat tradisi memakamkan anggota keluarga di lokasi rumah sendiri, jadi sering ditemukan makam yg berada dlm rumah, tutup Habib Soleh.

Kini Kampung bersejarah itu tinggal menunggu waktu untk dihancurkan dan diubah menjadi proyek normalisasi Sungai Ciliwung yg diklaim mampu atasi banjir yg selama ni meneror warga Ibu Kota.

Alasan penyebab penggusuran menurut Pemprov DKI
Berita dari cnnindonesia, penggusuran Kampung Pulo merupakan bagian dari rencana pemerintah menormalisasi sungai Ciliwung. Rencana normalisasi tertuang dlm Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana tata Ruang Wilayah Tahun 2030 dan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detil Tata Ruang (RDTR), rencana sodetan untk pembangunan danau serta perubahan peruntukan tanah di Kampung Pulo dan Bidara Cina

Dalam keterangan pers, Senin (10/8), Direktur Ciliwung Merdeka, I.Sandyawan Sumardi menjelaskan Kampung Pulo memiliki nilai sejarah yg kuat. Kampung seluas 8,5 hektare dgn 3.809 Kepala keluarga bertempat kawasan bantaran sungai Ciliwun sekitar 1,9 kilometer.

Dalam lampiran: Penelusuran Sejarah Kampung Pulo menjelaskan, penduduk Kampung Pulo telah tinggal di wilayahnya sekitar tahun 1930, sebelum kemerdekaan. Diketahui, Kampung Pulo dahulu merupakan bagian dari kawasan Messter Cornelis pd masa kolonial Belanda. (Baca juga: Gubernur Ahok Sudah Siapkan Rusun untk Warga Kampung Pulo)

Namun, program itu gagal dan mewariskan banyak warga di Kampung Pulo hanya memegang hak kepemilikan adat seperti girik, petuk pajak bumi, jual-beli di bawah tangan, dan verponding Indonesia, hingga saat ini.

Kampung Banjir

Rawan banjir, Kampung Pulo adlh wilayah rawan banjir karena berlokasi di sekitar bantaran Kali Ciliwung. Setiap hujan turun, kampung ni selalu kebanjiran. Apalagi jika musim penghujan, warga kampung dipastikan mengungsi karena ketinggian air bisa hingga 1,5 meter hingga 2 meter. Pemprov DKI berusaha untk membenahi Kampung Pulo dgn membangun rumah susun yg layak huni dan sehat.

Bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan kembali menghijaukan hulu Sungai Ciliwung seperti pd masa pemerintahan Belanda. Tidak seperti bagian kota yg dibangun turap beton (sheet pile), hulu Ciliwung akan dibuat lebih alami. (Baca juga: Polisi Amankan 27 Warga Kampung Pulo dari Aksi Bakar Backhoe)

"Khusus yg di hulu saya tak ingin ada sheet pile. Ingin betul-betul alami. Kalau alami bagus tak pakai sheet pile," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta.

Hal tersebut dilakukan selain untk memperindah Jakarta, yaitu untk menormalisasi kali Ciliwung ke fungsi utama sebagai penyangga banjir di DKI Jakarta. Pasalnya, tiap kali hujan terjadi, beberapa titik di DKI Jakrata, khususnya Kampung Pulo dipastikan terendam banjir.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono mengatakan untk menangani banjir Jakarta yg kini datang menahun, dibutuhkan setidaknya dana Rp 118 triliun. Dana sebesar ni digunakan untk menjalankan berbagai proyek besar di tiga wilayah aliran air di Jakarta, yakni barat, tengah, dan timur.

Alokasi untk wilayah barat Rp 43 triliun, tengah Rp 34 triliun, dan timur Rp 41 triliun. "Sebanyak 40 persennya dipakai untk pembebasan tanah karena tanah di Jakarta ni luar biasa (mahal harganya)," kata Agus, Selasa (10/2). (Baca juga: Warga Kampung Pulo Diminta Tak Paksa Pemprov Langgar Aturan)

Lebih lanjut, Senin (10/8), Direktur Ciliwung Merdeka, I.Sandyawan Sumardi menjelaskan, sehubungan dgn rencana relokasi warga Kampung Pulo karena program normalisasi sungai Ciliwung berdasarkan Perda 1 tahun 2012, Pergub 163 tahun 2012, dan KepGub Prof DKI Jakarta 2181 tahun 2014 Ada 518 rumah yg akan dibongkar karena terkena proyek normalisasi di Kampung Pulo, yaitu RW 1,2 dan 3.

Pada dasarnya mereka mendukung rencana Pemprov DKI untk menormalisasi kawasannya. Namun, mereka mempermasalahkan Pemprov DKI yg menganggap Kampung Pulo sebagai penduduk liar / warga ilegal. Sehingga mereka tak mendapatkan ganti rugi karena tak memiliki surat-surat tanah sah sama sekali.

0 Response to "[Game] Asal Usul Sejarah kampung Pulo Jakarta yang Akan Digusur Pemerintah DKI"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *