kopas99.blogspot.com - Raja Daud yg merebut Tanah Israel
Sejarah Raja Daud Rebut Tanah Israel Dibuktikan Arkeolog
Raja Daud merampas Tanah Israel |
Minggu ini, dua makalah diterbitkan sekaligus yg ditulis oleh Profesor Gershon Galil dari University of Haifa. Makalah ni menginformasikan hal sangat penting tentang masa pemerintahan Raja Daud, berdasarkan data arkeologi dan epigrafi yg baru-baru digali dibagian barat laut Syria dan Turki Selatan.
Sejarah Raja Daud Merebut Tanah Israel
Penemuan kerajaan utara Palistin membantu sejarawan memahami prasasti Mesir dan realitas barat laut Suriah di periode yg belum terpecahkan. Kerajaan Raja Daud sampai saat ni dianggap sebagai fenomena sejarah yg realistis, deskripsi pembentukannya dan konsolidasi mungkin saja terbentuk. Studi ni rencananya akan diterbitkan dlm jurnal Ugarit Forschungen dan Semitica edisi Desember 2014.
Sejarah Raja Daud Merebut Tanah Israel
Dalam hal ini, profesor Galil membuktikan bahwa Raja Daud menghentikan ekspansi orang-orang Aram ke Tanah Israel karena aliansi dgn raja-raja Filistin Selatan dan Raja Hamat (Toi), yg diidentifikasi sebagai Tai II / raja Ta dari Palistin (bangsa pelaut di Utara). Hal ni tercermin dlm perjuangan besar antara Aram dan Bangsa Laut untk mewarisi wilayah yg sebelumnya merupakan bagian dari Mesir dan Kerajaan Het. Daud mengambil keuntungan dari konflik ni untk menyatukan utara dan bangsa pelaut di selatan untk menentang Raja Hadadezer dari kerajaan Aram-Zobah. Daud akhirnya berhasil mengalahkan Aram dan menciptakan kerajaan di Semenanjung Sinai hingga ke Efrat.
Hadadezer (Hadad) jg dikenal sebagai Adad-Idri (Assyr) dan mungkin sama dgn Bar-Hadad II (Aram), / bangsa Ibrani mengenalnya sebagai Ben-Hadad II, adlh raja Aram Damaskus pd saat pertempuran Qarqar melawan Salmaneser III, Raja Asyur pd tahun 853 SM. Dia dan Irhuleni Hamat memimpin koalisi sebelas raja (walaupun tercatat dua belas raja) di Qarqar, termasuk diantaranya adlh Ahab dari Israel dan Gindibu dari Arab.
Dia berjuang melawan Shalmaneser enam kali, dua kali dgn bantuan Irhuleni, dan selebihnya dgn bantuan koalisi yg berjuang di Qarqar. Menurut sejarah, Hadadezer disebutkan dlm tulisan di 'Tel Dan Stele' dan mungkin pernah menjadi penulis yg tak dikenal. Dia digantikan oleh anaknya Hazael, setelah anaknya mencekiknya pd malam hari. Beberapa ulama menganggap Bar-Hadad II adlh putra Hazael.
Prof Galil mengatakan, temuan delapan prasasti di lokasi yg berbeda sangat jelas menunjukkan bahwa kerajaan besar bernama Palistin berada di barat laut Suriah dan Turki selatan. Temuan ni jg mencakup kota-kota Hamat, Aleppo dan Karkemis, dimana kerajaan ni dihuni oleh kelompok-kelompok yg berbeda termasuk Bangsa Laut (orang laut). Mereka menyerbu Levant di abad ke-12 SM, menaklukkan daerah yg luas, dan menghancurkan kerajaan serta mengambil alih tanah mereka.
Prasasti Ramses III, raja Mesir yg berkuasa pd tahun 1182-1151 SM menjelaskan bahwa Raja Daud menaklukkan dan menguasai kota di Suriah utara. Tetapi sampai sekarang tak ada bukti bahwa orang Filistin telah tinggal di Suriah utara, sehingga para ulama berasumsi bahwa para ahli Taurat Mesir terlalu berlebihan menterjemahkan kitab suci dimana mereka menggambarkan tempat yg tak tidak pernah ada, sama sekali.
Beberapa prasasti membentuk hubungan langsung antara data arkeologi dan epigrafi yg ditemukan di Palistin utara, dimana Alkitab menyebutkan beberapa kata terbuka "...saya pahlawan Tai (ta), Raja Palistin." Berdasarkan pengetahuan filologi dan sejarah, jelas bahwa Tai (ta) diidentifikasi sebagai Toi seperti yg disebutkan dlm Kitab Samuel dan Tawarikh.
Aliansi antara Daud dan Toi (Raja Hamat) melawan Hadadezer (Raja Zoba) jelas tercatat dlm Alkitab. Raja Toi secara arkeologis terbukti ada dan memang dianggap sebagai tokoh sejarah. Teks dlm Kitab Samuel didukung kenyataan sejarah abad ke-10 SM, seperti yg tertulis dlm Samuel II 08:10 disebutkan "...Ketika Toi, raja Hamat, mendengar bahwa Daud telah memukul mundur seluruh tentara Hadadezer, dia mengirim anaknya Yoram kepada Raja Daud, untk menyambutnya dan mengucapkan selamat atas mengalahkan Hadadezer dlm pertempuran - dimana Hadadezer telah berperang dgn Toi".
Hubungan antara Daud dan orang Filistin selatan sangat dekat selama pemerintahan kerajaan Daud di Hebron, terutama orang-orang Filistin Gath. Tapi setelah penyatuan Israel dan Yehuda, peperangan pecah antara orang Filistin dan Daud seperti yg dijelaskan dlm Alkitab. Di saat itu, orang-orang Aram pernah dipimpin oleh Hadadezer (Raja Zoba) membentuk sebuah aliansi antara Daud dan Toi (Raja Hamat). Aliansi antara Daud dan orang Filistin utara akhirnya mengarah pd perjanjian dgn orang Filistin selatan, karena mereka jg terancam oleh Aram. Melalui aliansi ini, orang-orang Israel dan orang Filistin mengalahkan Aram dan merebut tanah mereka.
Profesor Galil mengatakan bahwa hubungan erat antara Raja Daud dan orang Filistin jg dibuktikan melalui fakta bahwa selama pemberontakan Absalom, semua orang Israel memberontak terhadap Daud. Hanya beberapa orang mendukung Raja Daud, terutama pejuang Filistin yg menjadi pasukan kerajaan Daud yg dikenal sebagai orang Kreti dan Pleti. Sejarah Raja Daud jg didukung oleh Itai dari Gat yg datang membantu Daud, mereka orang Filistin Gat yg membawa 600 tentara. Setelah kemenangan besar atas Aram berhasil dicapai dgn bantuan sekutu-sekutunya, Raja Daud mendirikan sebuah kerajaan dari Semenanjung Sinai ke Efrat.
Referensi
- The History of King David in Light of New Epigraphic and Archeological Data, December 2014, by University of Haifa.
- Saul threatening David by Jose Leonardo, public domain by Wikimedia Commons. Palistin ann Zobah map, image credit to Prof Gershon Galil of the University of Haifa.
source : http://youtube.com, http://twitter.com
0 Response to "[Perampok Memperkosa Korbannya] Raja Daud yang merebut Tanah Israel"
Posting Komentar