This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Ayam] Tongkol Panggang dengan Air Asam

Tongkol Panggang dengan Air Asam
kopas99.blogspot.com - Tongkol merupakan salah satu jenis ikan kegemaran saya, walau kalau mau jujur hampir semua ikan saya sukai. Kecuali ikan hiu, ni karena otak saya telah sukses tercuci dgn film Jaws yg memang melegenda sehingga sulit rasanya membayangkan harus mengkonsumsi ikan predator ini. Ikan lainnya yg tak saya sukai adalahikan patin dan ikan lele. Alasannya bukan karena rasanya yg kurang lezat, tapi karena saya tak pernah sukses memasaknya dgn benar sehingga sering kali bau amis ikan masih kuat terasa membuat perut langsung bergolak.

Nah salah satu masakan ikan tongkol yg saya gemari dan dpt dimasak dlm sekejap adlh tongkol yg direbus di dlm bumbu yg terdiri atas cabai, bawang merah dan bawang putih yg dihaluskan. Bersama air asam, daun salam dan potongan lengkuas, maka tongkol rebus ni terasa luar biasa sedap dan mampu membuat anda menyantap nasi panas berpiring-piring. Selain direbus maka ikan ni jg sedap jika dipanggang sebentar di atas pan dgn balutan sambal dan terbungkus dlm belitan daun pisang seperti yg kali ni saya sajikan. Bersama guyuran sambal air asam yg pedas dan segar saya jamin tak ada seorang pun yg berani menolaknya! ^_^

Tongkol Panggang dengan Air AsamTongkol Panggang dengan Air Asam
Ikan tongkol yg gendut dgn daging yg tebal dan gurih ni memang fleksibel untk diolah menjadi aneka masakan, ditambah dgn harganya yg murah dan selalu tersedia di pasar Blok A membuatnya menjadi ikan andalan saya. Nah kalau bercerita tentang tongkol, ikan ni cukup memberikan cerita suka duka waktu saya kecil. Sejak bayi hingga berusia sekitar 7 tahun saya dan sekeluarga tinggal di Tanjung Pinang, Riau. Kepulauan kecil, kampung halaman Ibu saya inidikelilingi dgn laut, sehingga tak heran seafood pun melimpah ruah dan murah harganya. Sudah bisa ditebak tiap hari menu sehari-hari kami tak jauh dari ikan, cumi-cumi dan kerang.

Saat kemudian alm. Bapak dipindah tugaskan ke Pulau Jawa maka kami pun tinggal di sebuah desa kecamatan kecil bernama Paron, dimana makanan laut tak pernah merambah kesana. Bisa dibayangkan betapa kangennya kami mencicipi gurihnya ikan segar dan sedapnya cumi-cumi yg dimasak dlm bumbu yg sederhana. Di pasar memang banyak yg menjual ikan sungai seperti lele, wadher dan kutuk tapi lidah saya yg telah terbiasa dgn rasa ikan laut yg lebih sedap, membuat ikan sungai kurang nendang rasanya. Terkadang ada jg pedagang yg menjual pindang ikan tongkol di pasar. Ikan tongkol yg telah direbus dgn garam ni di kemas dlm keranjang bambu kecil bernama besek yg tahan berhari-harilamanya. Ikan jenis inilah yg kemudian menjadi andalan Ibu saya untk mengobati rasa kangen kami.

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Suatu hari di pasar Paron, ikan tongkol yg dipindang / di Jakarta biasa disebut ikan cuwe ni tiba-tiba jumlahnya membludak di pasar. Ukurannya lumayan besar dan harganya jg cukup terjangkau. Ibu saya sejak pagi telah membeli beberapa besek ikan dan memasaknya bersama rajangan cabai rawit, tomat hijau dan bawang merah yg banyak. Ikan tumis cabai ni memang masakan andalan keluarga kami karena rasanya yg super delicious dan dijamin mampu menghabiskan nasi panas sebakul. Hari itu, kebetulan jatuh pd hari Minggu, kami pun berpesta pora menyantap ikan yg terasa gurih dgn daging yg masih kenyal, tanda ikan pindang tersebut masih segar.

Wokeh jangan mengira bahwa semua akan berjalan mulus dan indah! Walau rasanya memang mantap tapi si pindang ikan tongkol ternyata menimbulkan bencana susulan. Sekitar setengah jam setelah menyantapnya kepala saya mulai terasa berdenyut-denyut dan muka pun terasa panas. Mata berair dan pandangan jg mulai berkunang-kunang. Tanda-tandanya mirip seperti saat kita hendak terserang flu. Iseng saya pun masuk ke kamar mencari adik saya Wiwin yangsaya tahu turut menyantap tumis ikan bersama. "Kenapa muka mu merah banget?", tanya adik saya terheran-heran saat melihat saya. Sambil menekan-nekan pelipis yg terasa berdenyut dgn ujung jari saya menatap wajah Wiwin dan hampir shock saat melihatnya. Muka bulat Wiwin tampak merah membara seperti kepiting rebus dan sedikit membengkak. "Coba sana lihat kaca, muka mu jg merah dan bengkak, " tunjuk saya sambil ketawa ngakak. Kami berdua lantas berdiri di depan kaca dan terkaget-kaget sendiri melihat tampang kami yg terlihat aneh. "Kepala ku pusing banget dan muka terasa panas, " keluh saya yg diikuti dgn anggukan Wiwin. "Aku juga. Kenapa ya?". Berdua akhirnya kami pun mencari Ibu yg ternyata baru saja tergopoh-gopoh pulang dari pasar membawa seplastik besar air kelapa segar. "Kita keracunan ikan tongkol"!Jerit Ibu saya yg membuat kami berjengit ketakutan.

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Apa yg ada dlm benak anda saat mendengar kata keracunan makanan? Well bagi saya kata-kata tersebut cukup mengerikan karena dlm bayangan saya telah tergambar tubuh yg terkapar di ICU, perut yg dipompa dan mulut yg dicekoki dgn minyak goreng untk merangsang muntah. Lebih mengerikan lagi kalau kemudian semua usaha itu tak mempan maka nyawa pun bisa melayang. Ibu saya dgn sigap menenangkan kami semua sambil mengedarkan gelas berisi air kelapa, "Ayo cepat di minum! Mama tadi jg merasa pusing dan demam tapi setelah minum air kelapa pusing dan panas di muka langsung hilang." Tanpa ba-bi-bu lagi kami pun langsung menegak bergelas-gelas air kelapa dan ajaibnya tak sampai sepuluh menit semua rasa yg tak nyaman tadi langsung hilang. Air kelapa memang sungguh obat yg sangat mujarab. Sejak kejadian itu Ibu saya menjadi sangat berhati-hati membeli pindang ikan tongkol di pasar. Beliau tak akan membeli pindang ikan ketika jumlahnya meluber di pasar karena menurutnya pd saat itu ikan di tangkap dgn menggunakan racun sehingga residu racun masih ada di dalamnya. Ini teori Ibu saya, mungkin benar mungkin jg tidak. ^_^

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Kembali ke ikan tongkol panggang yg kali ni saya posting. Karena ikan saya panggang di pan, untk membuatnya cepat matang maka saya membelah ikan secara membujur menjadi dua bagian yg agak pipih. Ikan yg telah dilumuri dgn jeruk nipis dan garam ni kemudian saya tutup dgn sambal merah dan bungkus dgn daun. Karena tak memiliki daun pisang, saya pun lantas menggunakan daun lengkuas yg kebetulan pohonnya banyak saya miliki di halaman depan. Ikan yg telah terbungkus kemudian di panggang sebentar di penggorengan datar hingga matang. Sebenarnya ikan panggang sudah sangat lezat disantap begitu saja dgn nasi panas, tapi saya masih menambahkan guyuran air asam yg segar. Membuat masakan ni menjadi lebih nendang.

Nah bagi anda yg sering berselancar di web / blog Malaysia mungkin sering melihat resep air asam disana. Sambal air asam yg terbuat dari asam Jawa, irisan tomat, rajangan cabai rawit, bawang merah dan sedikit terasi ni memang sedap dan segar untk menemani segala macam lauk yg dibakar / dipanggang. Tambahkan irisan jeruk limau / jeruk nipis untk membuat air asam menjadi lebih harum dan saya jamin air liur anda akan menetes-netes saat meraciknya. ^_^

Berikut resep dan prosesnya ya!

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Tongkol Panggang dgn Air AsamResep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dgn resep ikan lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Ikan Layang Sumbat Belakang
Sup Ikan Tongkol
Asam Keueng Aceh

Bahan tongkol panggang:- 2 ekor ikan tongkol, berat masing-masing 400 gram + air perasan dari 1 butir jeruk nipis + 1 sendok teh garam

Bumbu ikan panggang, haluskan:- 10 buah cabai merah keriting
- 5 cabai rawit - 4 siung bawang putih- 5 siung bawang merah
- 1/2 sendok makan ketumbar bubuk
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk - 1 sendok teh garam- 1 sendok makan gula Jawa, sisir halus

Bahan dan bumbu air asam:
- 2 sendok teh garam- 2 sendok makan gula Jawa, sisir halus
- 2 sendok teh terasi dibakar
- 200 ml air asam jawa pekat
- 200 ml air matang
- 6 buah cabai rawit merah / hijau- 2 buah tomat merah, iris tipis
- 5 siung bawang merah, rajang tipis
- 1/2 butir jeruk jeruk nipis, rajang tipis

Cara membuat:
Tongkol Panggang dengan Air Asam
Siapkan mangkuk, masukkan garam, gula merah, terasi bakar dan 2 sendok makan air asam. Dengan menggunakan punggung sendok haluskan terasi dan bahan lainnya hingga larut. Masukkan air asam Jawa, air, aduk rata. Masukkan semua bahan air asam lainnya, aduk rata. Cicipi rasanya. Tambahkan gula / garam untk menyeimbangkan rasa. Sisihkan.

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Siapkan ikan tongkol, siangi ikan. Saya membuang bagian kepalanya. Belah membujur ikan hingga menjadi dua bagian. Cuci bersih, buang darah yg menggumpal yg terdapat di perut dan di tengah badan ikan. Lumuri ikan dgn air jeruk nipis dan garam. Diamkan selama 10 menit.

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Siapkan mangkuk, masukkan bumbu ikan yg dihaluskan. Aduk rata dan cicipi rasanya. Seimbangkan gula dan garam. Bagi bumbu menjadi 4 porsi.

Siapkan daun pisang (saya menggunakan daun lengkuas), letakkan ikan di tengah daun, lumuri kedua permukaan badan ikan dgn 1 porsi bumbu. Bungkus ikan dgn daun dan semat kedua ujung daun dgn lidi.

Panggang ikan di permukaan wajan / penggorengan datar / bisa jg menggunakan alat pemanggang / pembakar yg anda miliki di rumah. Panggang hingga satu sisi kecoklatan, balikkan dan panggang sisi lainnya hingga matang. Tidak memerlukan waktu lama untk memanggang, asalkan permukaan daun telah kecokklatan maka dipastikan ikan telah matang. Angkat.

Tongkol Panggang dengan Air Asam
Sajikan ikan dgn nasi panas dan air asam. Super yummy!

other source : http://justtryandtaste.com, http://merdeka.com, http://docstoc.com

0 Response to "[Ayam] Tongkol Panggang dengan Air Asam"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *