kopas99.blogspot.com - kopas99.blogspot.Com - Rezeki merupakan salah satu nikmat Allah, sekaligus amanah yg cukup berat dari Allah. Acap kali ketika seseorang mendapatkan rezeki mereka lupa diri, terkunci hatinya untk bersyukur atas anugerah Allah tersebut. Allah memperingatkan bahaya bagi orang yg tak memanfaatkan rezeki sesuai syariatNya Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yg dikehendakiNya dgn ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hambNya lagi Maha Melihat (QS Asy Syura ayat 42)
Sungguh rezeki itu merupakan tanda kasih dan kemurahan Allah. Betapa Allah memberikan kepada tiap makhlukNya curahan rezeki. Dalam hal ni Allah berfirman Dan tak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yg memberikan rezekinya (QS Hud ayat 6).
Artinya tak ada binatang melata di muka bumi ni yg Allah tak menentukan rezekinya, dan tak ada jiwa yg mati melainkan dia telah memakan makanan terakhir yg ditakdirkan atasnya. Manusia dlm memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya harus berusaha mencari rezeki dgn cara halal. Jika dia telah berusaha tetapi masih mendapat kekurangan jangan sampai ada pikiran untk mencarinya dgn cara yg haram. Sebaik-baik cara menghadapi kekurangan ni adlh bersabar dan tetap bersyukur kepadaNya.
Dalam menyikapi kemiskinan dan kekayaan Rasulullah SAW telah memberikan penilaian yg mungkin tak pernah terbetik dlm benak kita. Sebuah standard yg berorientasi jauh ke depan, bukan terpancang pd hal-hal yg tampak belaka. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda Bukanlah kaya itu karena banyaknya harta tapi kaya itu adlh kaya jiwa (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan sedikit harta, hidup seseorang tak mesti sengsara. Orang yg bergelimang harta pun hidupnya belum tentu bahagia. Kenyataannya banyak orang kaya raya hidupnya merana. Lihatlah para artis yg mati sia-sia karena menghabisi jiwanya / para pengusaha yg menderita gangguan jiwa. Mereka bukanlah orang-orang yg kekurangan harta. Tapi karena satu hal, yaitu mereka tak bahagia !
Itu berarti bahagia dan sengsara tak mutlak tergantung pd harta, tetapi lebih pd hati. Hati yg dipenuhi rasa syukur kepada Allah terhadap apa pun dan berapa pun pemberian Allah. Lihatlah orang yg paling mulia, Rasulullah SAW. Istri beliau, Aisyah r.a menceritakan kondisi rumah tangga beliau, ia mengatakan Keluarga Muhammad SAW sejak awal tiba di Madinah tak pernah sampai merasakan kenyang karena menyantap hidangan dari gandum halus selama tiga malam berturut-turut sampai beliau meninggal.
Beliau SAW memiliki tikar yg terbuat dari kulit dan tilam dari serabut. Dalam beberapa malam berturut-turut beliau dan keluarga pernah tak mendapatkan makan malam. Rotinya pun terbuat dari gandum yg kasar. Pernah tiga kali hilal dlm dua bulan berturut-turut dari dapur beliau tak terlihat kepulan asap.
Makanan beliau SAW terbuat dari dua jenis yg berwarna hitam; kurma dan air. Potret lain yg ikut mewarnai dunia kesahajaan adlh Umar bin Khattab r.a. Ia seorang Khalifah kaum muslimin. Meski begitu pakaian beliau dipenuhi dgn dua belas tambalan. Suatu hari pernah Khalifah Umar agak terlambat menghadiri shalat Jumat karena mencuci bajunya dan tak memiliki baju yg lain yg dpt digunakan untk shalat Jumat selain baju itu. Rumahnya hanya sebuah gubuk. Tapi ia mampu mengguncang istana Kisra dari Persia.
Allah SWT berfirman Dan bersabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal-hal yg diwajibkan (oleh Allah) (QS Luqman ayat 17). Dalam ayat lain Allah menyampaikan bahwa kekurangan harta adlh salah satu bentuk ujian yg seharusnya disikapi dgn kesabaran. Allah SWT berfirman Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar (QS Al Baqarah ayat 155)
Pada ayat ni Allah menegaskan bahwa Dia akan menguji hambanya sepanjang hidup mereka dgn rasa takut, kemiskinan dan sebagainya. Dengan demikian akan tampak mana hamba Allah yg taat dan mana pula yg kufur. Tentunya hamba Allah yg teguh dlm ketaatan kepadaNya akan mendapatkan kabar gembira.
Lantas apa wujud dari kabar gembira tersebut ?Kabar gembira yg telah dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yg bersabar menjalani ujian kehidupan ni adlh sebagaimana yg tertera dlm firman Allah Sesungguhnya hanya orang-orang yg bersabarlah yg dicukupkan pahala tanpa batas (QS Az Zumar ayat 10)
Sungguh rezeki itu merupakan tanda kasih dan kemurahan Allah. Betapa Allah memberikan kepada tiap makhlukNya curahan rezeki. Dalam hal ni Allah berfirman Dan tak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yg memberikan rezekinya (QS Hud ayat 6).
Artinya tak ada binatang melata di muka bumi ni yg Allah tak menentukan rezekinya, dan tak ada jiwa yg mati melainkan dia telah memakan makanan terakhir yg ditakdirkan atasnya. Manusia dlm memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya harus berusaha mencari rezeki dgn cara halal. Jika dia telah berusaha tetapi masih mendapat kekurangan jangan sampai ada pikiran untk mencarinya dgn cara yg haram. Sebaik-baik cara menghadapi kekurangan ni adlh bersabar dan tetap bersyukur kepadaNya.
Dalam menyikapi kemiskinan dan kekayaan Rasulullah SAW telah memberikan penilaian yg mungkin tak pernah terbetik dlm benak kita. Sebuah standard yg berorientasi jauh ke depan, bukan terpancang pd hal-hal yg tampak belaka. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda Bukanlah kaya itu karena banyaknya harta tapi kaya itu adlh kaya jiwa (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan sedikit harta, hidup seseorang tak mesti sengsara. Orang yg bergelimang harta pun hidupnya belum tentu bahagia. Kenyataannya banyak orang kaya raya hidupnya merana. Lihatlah para artis yg mati sia-sia karena menghabisi jiwanya / para pengusaha yg menderita gangguan jiwa. Mereka bukanlah orang-orang yg kekurangan harta. Tapi karena satu hal, yaitu mereka tak bahagia !
Itu berarti bahagia dan sengsara tak mutlak tergantung pd harta, tetapi lebih pd hati. Hati yg dipenuhi rasa syukur kepada Allah terhadap apa pun dan berapa pun pemberian Allah. Lihatlah orang yg paling mulia, Rasulullah SAW. Istri beliau, Aisyah r.a menceritakan kondisi rumah tangga beliau, ia mengatakan Keluarga Muhammad SAW sejak awal tiba di Madinah tak pernah sampai merasakan kenyang karena menyantap hidangan dari gandum halus selama tiga malam berturut-turut sampai beliau meninggal.
Beliau SAW memiliki tikar yg terbuat dari kulit dan tilam dari serabut. Dalam beberapa malam berturut-turut beliau dan keluarga pernah tak mendapatkan makan malam. Rotinya pun terbuat dari gandum yg kasar. Pernah tiga kali hilal dlm dua bulan berturut-turut dari dapur beliau tak terlihat kepulan asap.
Baca Juga: Berapa Luas Rumah Nabi Muhammad?
Makanan beliau SAW terbuat dari dua jenis yg berwarna hitam; kurma dan air. Potret lain yg ikut mewarnai dunia kesahajaan adlh Umar bin Khattab r.a. Ia seorang Khalifah kaum muslimin. Meski begitu pakaian beliau dipenuhi dgn dua belas tambalan. Suatu hari pernah Khalifah Umar agak terlambat menghadiri shalat Jumat karena mencuci bajunya dan tak memiliki baju yg lain yg dpt digunakan untk shalat Jumat selain baju itu. Rumahnya hanya sebuah gubuk. Tapi ia mampu mengguncang istana Kisra dari Persia.
Allah SWT berfirman Dan bersabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal-hal yg diwajibkan (oleh Allah) (QS Luqman ayat 17). Dalam ayat lain Allah menyampaikan bahwa kekurangan harta adlh salah satu bentuk ujian yg seharusnya disikapi dgn kesabaran. Allah SWT berfirman Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar (QS Al Baqarah ayat 155)
Pada ayat ni Allah menegaskan bahwa Dia akan menguji hambanya sepanjang hidup mereka dgn rasa takut, kemiskinan dan sebagainya. Dengan demikian akan tampak mana hamba Allah yg taat dan mana pula yg kufur. Tentunya hamba Allah yg teguh dlm ketaatan kepadaNya akan mendapatkan kabar gembira.
Lantas apa wujud dari kabar gembira tersebut ?Kabar gembira yg telah dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yg bersabar menjalani ujian kehidupan ni adlh sebagaimana yg tertera dlm firman Allah Sesungguhnya hanya orang-orang yg bersabarlah yg dicukupkan pahala tanpa batas (QS Az Zumar ayat 10)
other source : http://merdeka.com, http://log.viva.co.id, http://kabarmakkah.com
0 Response to "[Haji] Tak Perlu Berduka Karena Sedikitnya Harta"
Posting Komentar