This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Biografi Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu 'anhu (5) : Wafatnya Abu Bakar ash-Shidiq & Jaminan Surga untuk beliau - Syi'ah

Biografi Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu 'anhu (5) : Wafatnya Abu Bakar ash-Shidiq & Jaminan Surga untuk beliau kopas99.blogspot.com - Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu wafat pd bulan Jumadil Ula tahun ke-13 Hijriah, yakni sewaktu beliau masih menjadi Khalifah kaum muslimin, dikarenakan sakit. Beliau wafat pd usia yg sama dgn usia wafatnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yakni pd usia 63 tahun(1).
Beliau lalu dikuburkan disamping kuburnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan sampai hari ni kita masih bisa menyaksikan kubur beliau yg berdampingan bersama kuburnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Sungguh benarlah ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallaahu ‘anhu yg pernah mengatakan :
كنت أكثر أسمع رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول جئت أنا وأبو بكر وعمر ودخلت أنا وأبو بكر وعمر وخرجت أنا وأبو بكر وعمر
Seringkali aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Aku datang dgn Abu Bakar dan ‘Umar. Aku masuk dgn Abu Bakar dan ‘Umar. Aku keluar dgn Abu Bakar dan ‘Umar.
(Shahih Muslim no.2389)
Betapa mengagumkan sekali apa yg Allah karuniakan untk diri Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu. Beliau hidup di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, hijrah di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, berdakwah di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, berjihad di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beribadah di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan dikuburkan pula di sisi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Ya, sebagaimana beliau dekat dan senantiasa bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya, maka saat wafatnyapun sangat pantas jika beliau dikuburkan dekat dan berdampingan dgn Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah merahmati beliau dan ridha kepada beliau.
Kemudian.... Salah satu ‘aqidah yg menjadi pegangan para ulama Ahlus-Sunnah adlh bahwa seseorang itu tak boleh menetapkan jaminan surga untk seseorang kecuali jika telah ada nash yg menetapkan hal itu. Ya, jika saja tak ada persaksian dan ketetapan dari Allah ataupun Rasul-Nya bahwa seseorang itu akan masuk surga, maka kitapun tak menetapkannya. Akan tetapi jika Allah ataupun Rasul-Nya telah mengabarkan, menetapkan dan mempersaksikan secara khusus bahwa seseorang itu akan menjadi penduduk surga, maka wajib bagi seseorang yg beriman kepada Allah dan kepada kenabian Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam untk membenarkan khabar tersebut dan ikut menetapkan serta mempersaksikan bahwa orang tersebut benar-benar akan masuk surga.

Al-Hafizh Abu Bakar al-Isma’ili rahimahullah mengatakan :
ومن شهد له النبي صلى الله عليه وسلم بعينه بأنه من أهل الجنة وصح له ذلك عنه، فإنهم يشهدون له بذلك، إتباعا لرسول الله صلى الله عليه وسلم وتصديقا لقوله .
Dan siapa saja yg dipersaksikan secara khusus oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya ia adlh termasuk ahli surga, sedangkan telah shahih persaksian tersebut untuknya dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka para imam Ahli Hadits jg akan mempersaksikan hal yg sama baginya, mengikuti persaksian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan membenarkan perkataan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
(I’tiqad A-immah Ahlil-Hadits halaman 46)

Adapun salah seorang hamba Allah yg beruntung telah Allah berikan karunia berupa jaminan surga itu adlh Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu. Telah shahih khabar yg menyebutkan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menjaminkan surga untk Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu, sehingga atas hal ini, kita tetapkan pula jaminan surga ni untk Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu sebagai pembenaran atas apa yg dikatakan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Berkenaan dgn hal ini, Imam Al-Bukhari rahimahullah telah meriwayatkan dlm kitab Shahih-nya dari haditsnya Abu Musa radhiyallaahu ‘anhu yg mengatakan bahwa suatu hari beliau pernah menjadi penjaga pintunya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ يَسْتَأْذِنُ عَلَيْهِ لِيَدْخُلَ فَقُلْتُ كَمَا أَنْتَ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ لَكَ فَوَقَفَ فَجِئْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَبُو بَكْرٍ يَسْتَأْذِنُ عَلَيْكَ قَالَ ائْذَنْ لَهُ وَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ فَدَخَلَ فَجَاءَ عَنْ يَمِينِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Maka datanglah Abu Bakar meminta izin kepadanya untk masuk (menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam). Lalu aku katakan kepada Abu Bakar : Tetaplah di tempatmu sampai aku mintakan izin untukmu.
Aku lalu menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan aku katakan kepada beliau : Wahai Nabi Allah, Abu Bakar meminta izin kepadamu.
Maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Izinkanlah dan berilah kabar gembira kepadanya dgn surga.
Lalu Abu Bakar-pun masuk dan menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dari sebelah kanan beliau.
(Shahih al-Bukhari 4/320 no.7097)

Sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Izinkanlah dan berilah kabar gembira kepadanya dgn surga. adlh ucapan yg terang dan tegas dari beliau bahwa Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu ‘anhu benar-benar telah dijamin masuk surga, sedangkan tidaklah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdusta atas hal ni dan tidaklah beliau menetapkan hal-hal seperti ni melainkan semua itu merupakan wahyu dari Allah.
Ya, betapapun sebagai seorang manusia biasa, Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu tak terluput dari kesalahan, akan tetapi kesalahan-kesalahan itu tidaklah menghapuskan jaminan surga dari lisannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam untk diri beliau(2), dan kita katakan sebagaimana difirmankan oleh Allah di dlm Al-Quran :
"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yg telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dlm hati kami terhadap orang-orang yg beriman. Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (3)

Alhamdulillah. Segala puji hanyalah bagi Allah yg telah memberikan karunia-Nya kepada siapapun yg dia kehendaki. Semoga Allah ridha kepada Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, 'Ali dan semua sahabat2 Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, baik dari kalangan Ahlul-Bait, kerabat, maupun yg bukan Ahlul-Bait dan kerabat Nabi. Radhiyallaahu 'anhum ajma'in, meski orang2 jahil Syi'ah tak menyukainya.

Note :(1) Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dlm Kitab Shahih-nya hadits no.2348 dari riwayatnya Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
قبض رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو ابن ثلاث وستين وأبو بكر وهو ابن ثلاث وستين وعمر وهو ابن ثلاث وستين
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam wafat pd usia 63 tahun. Abu Bakar wafat pd usia 63 tahun dan begitupula ‘Umar wafat pd usia 63 tahun.
(2) Sikap Ahlus-Sunnah terhadap Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu adlh senantiasa mencintai beliau, menghormati beliau, merasa ridha kepada beliau, memintakan ampunan untk beliau, dan menetapkan jaminan surga untk beliau berdasarkan jaminan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Sikap ni berbeda dgn sikap busuk golongan Syi’ah Rafidhah yg membenci, merendahkan, memfitnah, melaknat, bahkan mengkafirkan Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu. Semoga Allah memerangi golongan Syi’ah Rafidhah ini.
(3) Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 10

other source : http://al-muzaniy.blogspot.com, http://slideshare.net, http://tribunnews.com



0 Response to "Biografi Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallaahu 'anhu (5) : Wafatnya Abu Bakar ash-Shidiq & Jaminan Surga untuk beliau - Syi'ah"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *