This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Definisi ataupun Pengertian Gerakan Padri - Sejarah

kopas99.blogspot.com - Definisi maupun pengertian Gerakan Padri secara singkat merupakan suatu gerakan yg berkembang pd tahun hingga 1838 di daerah Minang Kabau dan memiliki tujuan untk mengembangkan ajaran Islam yg berlawanan dgn praktik-praktik tradisional setempat pd waktu itu.
Tujuan gerakan Padri tersebut adlh memperbaiki masyarakat Minangkabau dan mengembalikan mereka agar sesuai dgn ajaran Islam yg murni yg berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Gerakan ni mendapat sambutan baik di kalangan ulama, tetapi mendapat pertentangan dari kaum adat. (Mawarti, Djoened PNN, 1984:169).
Selain itu jg ada yg berpendapat bahwa disebut gerakan Padri karena para pemimpin gerakan ni adlh orang Padari, yaitu orang-orang yg berasal dari Pedir yg telah naik haji ke Mekah melalui pelabuhan Aceh yaitu Pedir.
Istilah padri tak mendapatkan pengertian yg jelas bagi orang Minangkabau sendiri karena istilah Padri sendiri sebenarnya bukan berasal dari terminologi Minangkabau dan dlm literatur-literatur tradisional Minangkabau jg tak ditemukan penggunaan istilah tersebut. Satu sumber menyatakan bahwa padri berasal dari bahasa Portugis yg berarti bapak yakni sebutan yg ditujukan kepada pendeta. Christine Dobbin, sebagaimana dikutip oleh Sjafnir (Nain, 1988:25), menyebutkan bahwa istilah padri berasal dari kata Pedir yakni nama sebuah pelabuhan (syahbandar) di pesisir utara Aceh tempat transitnya calon-calon jama’ah haji Indonesia sebelum berangkat ke Mekkah. Menurut Schrieke- Padri adlh istilah yg dilekatkan kepada golongan ulama / golongan agama pd awal-awal abad ke-19 di Minangkabau (Schiereke, 1973:12). Dalam literatur tradisional Minangkabau hanya terdapat istilah kaum putih dan kaum hitam. Istilah kaum putih adlh sebutan yg digunakan untk kaum agama, sedangkan kaum hitam digunakan untk menyebut kaum adat. Istilah Padri dlm tulisan ni mengikut kepada pendapat Schrieke.
Munculnya Gerakan Padri di Minangkabau sering dikaitkan dgn Gerakan Pembaharuan Islam yg terjadi di tanah Hejaz yg dipelopori oleh Syaikh Muhammad bin AbdulWahab pd pertengahan abad ke 18. Dalam sejarah, gerakan ni dikenal sebagai Gerakan Pemurnian Islam dari segala noda-noda yg merusaknya yg dipelopori oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787). Motivasi gerakan ni pd awalnya adlh karena terjadinya kemunduran cara berfikir masyarakat Islam, terutama di Mekkah, krisis aqidah dan akhlak serta menurunnya tata nilai ekonomi, politik, sosial dan budaya yg dianggap sudah melampaui batas. Dalam bidang aqidah masyarakat Mekkah telah banyak yg terbuai oleh paham kesufian. Sudah banyak masyarakat yg menjauhi masjid dan berbondong-bondong mendatangi makam-makam yg dikeramatkan untk meminta pertolongan, berkah dan ampunan dosa. Kondisi ni semakin diperparah dgn banyaknya orang yg gemar minum minuman keras dan menjamurnya praktek-praktek prostitusi. Semua itu merupakan akibat dari penetrasi budaya bangsa penjajah, terutama Turki yg berterusan di Jazirah Arab.
Tujuan utama Dakwah Syaikh ni adlh Kembali kepada Tauhid dan mengikis habis perbuatan-perbuatan bid’ah dan menanamkan kepada masyarakat suatu keyakinan kepada Al Qur’an dan Hadis sebagai satu-satunya pegangan hidup. Oleh karena itu mereka menentang keras praktek sufisme yg menjadikan guru-guru mereka sebagai perantara dlm bermunajat kepada Allah (tawassul).
Kejadian-kejadian di Tanah Hejaz itu sangat berkesan di hati tiga orang haji Minangkabau yg kembali ke kampung halaman pd tahun 1803 yakni Haji Piobang dari Lima Puluh Koto, Haji Sumanik dari Tanah Datar, dan Haji Miskin dari Agam. Selama berada di Mekkah ketiga orang haji putra asli Minangkabau yg kemudian dikenal sebagai pelopor Gerakan Padri ni menyaksikan langsung dikuasainya Kota Suci Mekkah oleh Pengikut Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahab / setidak-tidaknya mereka memahami / banyak dipengaruhi oleh Dakwah ni mengingat ajaran tersebut telah secara luas dibicarakan dikalangan umat Islam di Mekkah ketika itu. Sebagai penguasa Kota Mekkah, tentu saja Pengikut Dakwah Syaikh ni tak menyia-nyiakan kesempatan untk mensosialisasikan dakwah salaf ni kepada para jama’ah haji di Mekkah tak kecuali yg berasal dari Minangkabau. Berangkat dari fenomena inilah, banyak penulis-penulis sejarah Minangkabau yg menyebutkan adanya pengaruh Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dlm Gerakan Padri.
Setibanya di kampung halaman ketiga orang haji itu mendapati masyarakat Minangkabau tengah dilanda krisis moral dan menjamurnya patologi sosial seperti berjudi, mabuk-mabukan, menyabung ayam, madat, perzinahan, pembunuhan, tawuran massal, parampokan dan sebagainya. Pemuka-permuka adat yg seharusnya dpt menjadi tauladan justru ikut menciptakan krisis moral. Hal ni terillustrasi dari adanya budaya-budaya yg mencerminkan tabiat-tabiat buruk masyarakat pd tiap kesempatan pesta-pesta adat. Bahkan kebiasaan buruk itu dilakukan pula pd bulan suci Ramadhan. Sementara itu pd hari-hari pasar para pedagang dan masyarakat lainnya beramai-ramai menghambur-hamburkan uang di meja judi dan sabung ayam. Mengisap candu dan minum-minuman keras ikut meramaikan kehidupan pasar Kebiasaan-kebiasaan inilah yg seringkali menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit masyarakat seperti perkelahian, perampokan, dan pembunuhan.
Sementara itu elit agama tak memiliki pengaruh yg kuat untk memberantas penyakit-penyakit masyarakat lantaran kekuasaan tertinggi berada di tangan elit-elit adat. Akan tetapi hal ni bukan berarti para ulama diam saja. Mereka jg ikut prihatin dgn kondisi tersebut. Dalam tiap khotbahnya para ulama selalu melontarkan fatwa-fatwanya yg mengajak masyarakat menjauhi kehidupan yg menyesatkan. Ajakan itu hanya diikuti oleh segelintir orang saja, itupun dlm kalangan terbatas terutama orang-orang surau dan sebagian kecil dari elit-elit adat (Rajab, 1955:6).

other source : http://instagram.com, http://imgur.com, http://didefinisipengertian.blogspot.com



0 Response to "Definisi ataupun Pengertian Gerakan Padri - Sejarah"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *